Aturan Pemain Asing Liga Spanyol

Aturan Pemain Asing Liga Spanyol

Regulasi Pemain Asing 5 Musim Terakhir

Berikut ini daftar regulasi pemain asing liga 1 dan Liga 2 dalam 5 musim terakhir:

Kontributor: Dicky SetyawanPenulis: Dicky SetyawanEditor: Oryza Aditama

Salah satu bintang kampus Filipina yang juga merupakan bagian dari tim nasional Filipina, Thirdy Ravena, membuat gebrakan. Adik dari Kiefer Ravena ini memutuskan tak mengikuti PBA Draft dan menerima pinangan San-en NeoPhoenix, tim divisi satu liga profesional Jepang atau yang dikenal juga B League. Thirdy akan membela NeoPhoenix di musim 2020-2021.

“Saya tidak ingin terus melakukan sesuatu yang sudah saya lakukan selama ini,” terang Thirdy mengenai keputusannya meninggalkann PBA untuk B League kepada Rappler. “Saya adalah orang yang selalu ingin menantang diri saya sendiri untuk melakukan sesuatu yang saya pikir tidak akan saya lakukan,” pungkasnya.

Thirdy menjadi pemain asing Asia pertama yang masuk ke B League. Bukan tanpa sebab mengapa tidak ada pemain asing yang berasal dari benua Asia sebelumnya. Sebelum musim 2020-2021, B League tidak menyediakan kuota untuk pemain asing Asia. Jadi, semua pemain yang berasal dari luar Jepang adalah pemain asing. Dengan ketentuan itu, maka kecil kemungkinan tim-tim B League mengambil pemain asing dari Asia.

B League sendiri berjalan dengan tiga divisi yang total diikuti 45 tim. Ada 18 tim masing-masing di divisi satu dan dua. Sedangkan divisi tiga yang disebut semiprofesional memiliki sembilan tim saja. Di musim 2019-2020, total ada 168 pemain asing yang berlaga di semua divisi B League. Jumlah ini termasuk dengan pergantian pemain asing yang dilakukan. Dari jumlah tersebut, hanya 33 di antaranya yang tidak berkewarganegaraan Amerika Serikat. Sementara 33 pemain asing tersebut tersebar dari Kanada, Spanyol, Serbia, Rusia, Senegal, Nigeria, Burkina Faso, Bahama, hingga Selandia Baru.

Aturan pemain asing B League sebelum perubahan ini adalah setiap tim diperbolehkan menggunakan jasa tiga pemain asing. Jumlah ini tak termasuk dengan pemain naturalisasi. Setiap tim diperbolehkan menggunakan satu pemain naturalisasi. Namun, di setiap gim, tim hanya boleh membawa 2 pemain asing + 1 pemain naturalisasi.

Peraturan kuota pemain Asia ini sendiri membuat setiap tim akan memiliki empat pemain asing. Begitu juga saat gim, pemain asing Asia akan mendapatkan jatahnya sendiri. Jadi setiap tim bisa memiliki 2 pemain asing (non-Asia), 1 pemain asing Asia, dan 1 pemain naturalisasi.

Namun, satu hal yang perlu diketahui, tidak semua pemain dari Asia bisa mendaftarkan diri atau direkrut oleh tim B League. Di situs resmi liga, B League menjelaskan kuota Asia ini hanya untuk pemain dari negara Cina, Cina Taipei, Korea Selatan, Filipina, dan Indonesia.

Adapun alasan yang melandasi perubahan aturan ini adalah keinginan B League untuk memperluas pasar mereka. B League berharap bisa menyiarkan gim-gim mereka di negara-negara di atas dan menyebarkan semangat yang mereka yakini. Di sisi lain, B League juga menganggap ini adalah salah satu jalan baik untuk meningkatkan basket di Asia, khususnya daratan timur dan Asia Tenggara. Pun demikian, kerja sama B League dengan KBL (Korean Basketball League) juga tidak bisa dilupakan begitu saja. Kerja sama yang memperbolehkan setiap tim KBL memiliki satu pemain Jepang bisa dibiilang juga melandasi perubahan aturan di B League.

Taichi Nakamura, pemain berusia 22 tahun jadi pemain Jepang pertama yang direkrut oleh tim KBL. Ia akan bergabung dengan Wonju DB Promy untuk musim depan. Ia akan mendapatkan bayaran sekitar AS$46.700. Garda dengan tinggi badan 190 sentimeter ini memiliki rataan 6,3 poin, 2,1 rebound, 2,7 asis, dan 1,0 steal per gim dari 41 laga musim 2019-2020 di B League. Taichi juga menjadi bagian dari tim nasional Jepang di Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta dan Palembang.

Pertanyaan selanjutnya yang muncul dari segala pembahasan di atas adalah, siapa pemain Indonesia yang akan menyusul Thirdy ke Jepang? Apakah B League melihat ada pemain Indonesia yang sudah bisa bersaing di sana? Mengingat ada perbedaan signifikan di peringkat negara FIBA. Jepang berada di urutan 40 dunia dan 8 Asia sedangkan Indonesia 92 dunia dan 18 Asia. (DRMK)

Kesebelasan-kesebelasan di Premier League tampak tak begitu khawatir dengan siapa yang mereka rekrut. Ini berbeda dari La Liga dan Serie A dengan aturan pemain asing yang ketat.

Lantas, bagaimana sebenarnya aturan pemain asing di Premier League?

Premier League merupakan salah satu liga di dunia yang punya banyak penggemar. Selain menghadirkan permainan yang menarik, Premier League juga dihuni banyak pemain top. Banyak dari mereka yang bukan berasal dari Inggris seperti Cristiano Ronaldo, Kevin de Bruyne, sampai Son Heung-min.

Meski terkesan bebas, tapi jumlah pemain asing di Premier League tetap dibatasi. Apalagi Federasi Sepakbola Inggris, FA, ingin mempromosikan para pemain binaan lokal. Untuk itu, mereka membikin aturan agar tetap ada pemain lokal yang mentas di divisi teratas.

Aturan Pendaftaran Pemain Premier League

Kesebelasan Premier League diperbolehkan mendaftarkan maksimal 25 pemain. Pengecualian untuk pemain U-21 di mana klub dibebaskan mendaftarkan sebanyak yang mereka mau.

Dari 25 pemain tersebut, hanya boleh ada 17 pemain “non-home grown”. Sehingga, sisa delapan pemain harus berstatus “home-grown”. Pemain “non-home grown” bisa berusia berapapun dan dari negara manapun.

Suara.com - Regulasi baru terkait pemain asing yang diterapkan Liga Inggris membuka peluang pesepak bola Indonesia untuk berkarier di kompetisi tersebut. Imbas aturan baru itu bahkan sudah dinikmati pemain asal Thailand, Suphanat Mueanta.

Suphanat Mueanta kabarnya sedang menuju ke Inggris untuk bergabung dengan Leicester City. Jika pemain asal Thailand ini bisa bermain di Liga Inggris, peluang yang sama juga terbuka untuk pemain Indonesia.

Pasalnya, saat ini Inggris sudah mengumumkan aturan baru terkait izin kerja untuk para pemain luar negeri. Setiap klub kini diperbolehkan merekrut dua hingga empat pemain tanpa work permit.

Dengan aturan baru, Leicester City kini tak perlu repot-repot untuk meminjamkan Suphanat Mueanta ke klub luar Inggris untuk bisa mengurus izin kerja terlebih dulu.

"Laporan teranyar Suphanat menerima kontrak resmi dari The Foxes. Tapi dia harus pergi ke OH Leuven (klub Belgia), klub yang juga dimiliki King Power International Group, untuk mendapatkan izin kerja," tulis laporan Mainstand.

Sebelumnya, pemain-pemain non Eropa memang menghadapi tantangan yang tak mudah untuk bisa bermain di Liga Primer Inggris. Sebab, ada berbagai persyaratan yang harus dipenuhi agar bisa berkarier di kasta tertinggi.

Salah satunya yakni bahwa pemain tersebut harus mendapatkan izin kerja yang dikeluarkan oleh pemerintah Inggris. Izin kerja semacam ini bisa diperoleh apabila pemain tersebut berasal dari negara yang termasuk dalam 70 besar ranking FIFA.

Selain itu, pemain yang bersangkutan harus sudah bermain bersama tim nasionalnya, setidaknya minimal selama dua tahun.

Persoalan izin kerja inilah yang paling sering menyulitkan pesepak bola asing yang ingin merintis kariernya di Inggris. Beberapa pemain akhirnya batal bergabung karena tak mendapatkan izin kerja.

Dengan fenomena bergabungnya Suphanat Mueanta, tentu para pesepak bola Indonesia juga punya peluang yang sama untuk bisa meniti kariernya di Liga Inggris.

Namun, Suphanat memang tak berkarier di kasta tertinggi. Pasalnya Leicester City di musim lalu harus terdegradasi dari Premier League atau liga kasta tertinggi di Inggris. Hal itu membuat mereka bakal tampil di Championship musim depan.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus mengatakan pemain asing yang diizinkan bermain bersama klub-klub Liga 1 Indonesia pada musim 2024/2025 bisa berasal dari negara apapun.

"Pemain asing yang bisa bermain (untuk setiap klub Liga 1) itu sesuai regulasi ada delapan pemain, bebas dari negara apapun baik itu dari Asia maupun yang bukan Asia," ujarnya dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2024 PT LIB di Jakarta, Rabu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan ketentuan penggunaan pemain asing untuk klub-klub Liga 1 Indonesia pada musim kompetisi 2024/2025.

Ferry Paulus menjelaskan, selain bisa didatangkan dari negara apa saja, pemain asing yang bisa bermain dalam setiap laga juga diberlakukan secara bebas baik dari negara-negara di Asia semua maupun yang bukan Asia.

Meski demikian, pemain asing di daftar susunan pemain yang menjadi cadangan hanya bisa bermain menggantikan pemain asing yang bermain lebih dahulu.

"Nanti ada delapan pemain asing di daftar susunan pemain, enam pemain bermain, lalu dua lagi (cadangan) hanya bisa menggantikan pemain asing lain," kata Ferry.

Ketentuan ini berbeda dengan yang diterapkan pada musim kompetisi sebelumnya di mana pemain asing bisa bermain menggantikan pemain lokal maupun sebaliknya.

Kompetisi Liga 1 musim 2024/2025 akan mulai bergulir pada 9 Agustus yang diawali dengan duel antara juara Liga 1 musim lalu Persib Bandung melawan klub promosi PSBS Biak.

Pada musim kompetisi mendatang tiga klub akan berlaga sebagai klub promosi yaitu PSBS Biak, Semen Padang, dan Malut United menggantikan tiga klub yang didegradasi yaitu Persikabo 1973, Bhayangkara FC, dan RANS Nusantara.Pilihan Editor: Timnas Inggris Diejek Suporter saat Lolos ke 16 Besar Euro 2024, Apa Kata Gareth Southgate?

JAKARTA – Aturan pemain asing Liga 1 2023-2024 berpeluang bertambah menjadi 5+1. Nantinya, terdapat tambahan kuota khusus untuk pemain asing asal Asia Tenggara.

Sebelumnya, Liga 1 2022-2023 memiliki aturan pemain asing 3+1. Klub-klub yang bertanding di kompetisi kasta teratas Tanah Air dapat mendaftarkan tiga pemain asing dengan kewarganegaraan bebas plus satu dari Asia.

Namun demikian, PT LIB berencana menambahkan kuota pemain asing untuk Liga 1 2023-2024. Nantinya, aturan pendaftaran pemain asing akan berubah menjadi 5+1.

Adapun rinciannya adalah lima pemain asing dengan kewarganegaraan bebas plus satu pemain asing asal Asia Tenggara. Terbaru, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menjelaskan bahwa rencana tersebut belum final.

“Saya meminta klub dan Liga segera memutuskan kesepakatan-kesepakatan yang mereka usulkan kepada kami PSSI, termasuk jadwal. Detailnya di mereka kita tunggu saja,” ujar Erick Thohir kepada awak media, termasuk sportstars.id, Jumat (28/4/2023).

“(Pemain) naturalisasinya berapa. Yang pasti terakhir bebas. Lalu ada enam pemain (asing) seperti standar AFC. Satu dari Asia Tenggara dan yang lain tidak dari Asia Tenggara. Silakan,” sambungnya kemudian.

Rencana aturan tersebut menyesuaikan terhadap regulasi terbaru kuota pemain asing dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Mulai musim 2023-2024, AFC memperbolehkan setiap klub mendaftarkan 5 pemain asing dari kebangsaan manapun dan 1 pemain dari Asia. Kita tunggu saja keputusan PT LIB terkait rencana tersebut nanti.

tirto.id - Aturan jumlah pemain asing di Liga 1 2024/2025, terdapat penambahan kuota dari 6 meningkat jadi 8. Penambahan rencananya juga terjadi di Liga 2 2024/2025, menjadi 3 kuota asing. Lantas berapa banyak pemain asing yang bisa diturunkan di lapangan?

Rencana penambahan kuota pemain asing musim 2024/2025 disampaikan operator Liga Indonesia, PT Liga Indonesia Baru (LIB). Direktur utama (Dirut) LIB, Ferry Paulus menjelaskan bahwa pemain asing tidak memiliki batasan negara asal.

"Pemain asing yang bisa bermain (untuk setiap klub Liga 1) itu sesuai regulasi ada 8 pemain, bebas dari negara apapun, baik itu dari Asia maupun yang bukan Asia," kata Ferry dikutip dari Antara, saat Rapat Umum Pemegang Saham (RPUS) Tahunan 2024 PT LIB, Juni 2024 lalu.

Namun demikian nantinya hanya ada 6 pemain yang boleh dimainkan sekaligus. Sementara 2 pemain asing lain bisa menghuni bangku cadangan.

Dua sisa pemain asing hanya bisa menggantikan sesama pemain asing yang sudah diturunkan di lapangan. Sehingga aturan 6 pemain asing di lapangan berlaku tetap, entah sebagai starter atau pengganti.

"Nanti ada 8 pemain asing di daftar susunan pemain, 6 pemain bermain, lalu 2 lagi (cadangan) hanya bisa menggantikan pemain asing lain," tutur Ferry.

Isu penambahan pemain asing sebelumnya sudah berhembus sejak penghujung Liga 1 2023/2024. Sejumlah tim misalnya PSIS Semarang bahkan sudah menyiapkan aturan baru tersebut sejak Mei 2024, bersamaan dengan Turnamen Mini Jakarta International Stadium (JIS).

Kuota 8 pemain asing menjadi penambahan yang signifikan dalam beberapa musim terakhir di Liga 1. Sebelum ini, Liga 1 2023/2024 menerapkan 6 kuota asing, dengan pembagian 5 bebas+1 ASEAN.

Ada rencana Liga 2 2024/2025 bakal menambah kuota asing menjadi 3 pemain. Sejumlah tim dikabarkan sudah ancang-ancang menyiapkan slot maksimal 3 pemain impor.

Kuota 3 asing di musim 2024/2025 juga jadi perubahan cukup signifikan bagi Liga 2. Musim 2023/2024 lalu kuota asing Liga 2 adalah 2 pemain, yakni 1 bebas dan 1 Asia.

Sebagai catatan, rencana 8 pemain asing di Liga 1 2024/2025 dan 3 pemain asing di Liga 2 2024/2025, merupakan kuota maksimal. Artinya, setiap klub berhak untuk tidak melengkapi kuota tersebut.

Aturan Pemain Asing Liga 1 2024/2025: Financial Control?

PT LIB memberlakukan aturan turunan soal skuad Liga 1 2024/2025. Ferry Paulus menjelaskan setiap tim nantinya hanya boleh berbelanja atau mengontrak pemain maksimal Rp50 miliar. Aturan ini kemudian disebut financial control.

“Batasan klub menggunakan biaya atau belanja itu maksimal adalah Rp50 miliar," ujar Ferry pada Juni 2024 lalu.

LIB dalam hal ini membentuk Financial Cap Control Body untuk mengawasi aktivitas klub dalam merogoh kocek. Ferry menjelaskan bahwa financial control ini sedikit berbeda dari salary cap. Akan tetapi financial control memang dimodifikasi dari salary cap.

Salary cap merupakan aturan yang cukup populer di sejumlah liga, terutama di Liga Amerika Serikat-Kanada (MLS). Di MLS 2024, salary cap juga mengatur batasan maksimal gaji seorang pemain.

Di sisi lain, terdapat aturan turunan designated player sebagai pemain di luar batas salary cap tersebut. Maksimal terdapat 3 pemain di luar salary cap untuk MLS.

Sedangkan financial control disebut tak termasuk pembatasan secara individual. Aturan financial control merupakan batasan untuk pembiayaan secara kolektif. Kemungkinan tim bisa bebas mengontrak pemain asalkan tidak melebihi batasan Rp50 miliar seperti yang diwacanakan.

Cara Mendapatkan Status “Home-grown”

Seseorang mendapatkan status “home-grown” ketika ia dilatih di tim yang berafiliasi dengan FA setidaknya selama tiga tahun sebelum usia mereka mencapai 21 tahun. Para pemain ini tak harus berkebangsaan Inggris.

Contohnya Cesc Fabregas yang berkebangsaan Spanyol. Ia mendapatkan status “home-grown” karena bergabung dengan Arsenal di usia 16 tahun. Ada pula Paul Pogba di Manchester United dan Hector Bellerin di Arsenal.

Akan tetapi keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa membuat aturan “home-grown” menjadi lebih rumit. Awalnya, perpindahan pekerja minimal berusia 16 tahun. Namun, keluarnya Inggris tersebut membuat mereka hanya bisa merekrut pemain asing minimal berusia 18 tahun seusai dengan aturan FIFA.

Meski demikian, kalau pemain direkrut di usia 18 tahun dan menghabiskan tiga tahun di Premier League, ia tetap mendapatkan status “home-grown”.

Selain itu, FA juga mengatur kalau klub cuma bisa merekrut tiga pemain U21 di bursa transfer musim dingin dan enam pemain U-21 di musim panas. Tujuannya adalah untuk menyeleksi bakat terbaik dari seluruh dunia demi berlatih bersama bakat lokal.

Bagaimana Bila Status “Home-grown” Tidak Terpenuhi?

Klub bisa memilih untuk tak punya pemain “home-grown”. Konsekuensinya, jumlah pemain mereka menjadi berkurang. Misalnya, klub cuma punya tiga pemain “home-grown”. Artinya, mereka cuma bisa mendaftarkan 20 pemain.

Bagaimana kalau klub tak punya pemain “home-grown”? Sesuai aturannya, klub hanya bisa mendaftarkan 17 pemain.

Ini artinya, kemungkinan besar 17 pemain tersebut adalah pemain asing? Mungkin saja. Lagi pula tidak ada batasan dalam jumlah pemain asing di starting XI kesebelasna Premier League.

Selain itu, ada kasus di mana pemain berkebangsaan Inggris justru tak masuk dalam kriteria “home-grown”, misalnya Eric Dier yang dididik Sporting Lisbon. Sehingga ia tak menghabiskan tiga tahun sebelum usianya 21 tahun di Inggris.