Harga Saham Bca Per Hari Ini

Harga Saham Bca Per Hari Ini

Profil PT Bank Central Asia Tbk - BBCA

PT Bank Central Asia Tbk. atau BBCA bergerak dalam bidang usaha bank umum. Anak perusahaan diantaranya:

PT BCA Finance (Pembiayaan Konsumen, Sewa Guna Usaha dan Anjak Piutang)

PT BCA Finance Limited (Money Lending- Jasa Pengiriman Uang),

PT Bank BCA Syariah (Perbankan Syariah)

PT BCA Sekuritas (Penjamin Emisi Efek dan Pialang Perdagangan Saham)

PT Asuransi Umum BCA (Asuransi Umum atau Asuransi Kerugian).

PT Central Capital Ventura (CCV) guna mengikuti inovasi layanan keuangan berbasis digital.

Produk dan layanan Perseroan terdiri dari produk simpanan, layanan transaksi perbankan, perbankan elektronik, layanan cash management, kartu kredit, bancassurance, produk investasi, fasilitas kredit, Bank garansi, fasilitas ekspor impor dan fasilitas valuta asing.

Pada tahun 2021, BBCA mencatatkan laba bersih senilai Rp 31,8 T dari total pendapat Rp 80,3 T. PT BCA Tbk merupakan salah satu dari sedikit emiten yang membagikan dividen 2 kali setahun.

IDXChannel - 1 lot saham BCA hari ini menarik dibahas. Sebab saham dengan kode BBCA ini begitu menguntungkan saat investasi.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tercatat sebesar Rp9.325 per lembar per Jumat (7/6/2024). Dengan demikian, harga satu lot saham BBCA, yang setara dengan 100 lembar saham, mencapai Rp932.500. Harga saham ini terus berfluktuasi, dipengaruhi oleh berbagai faktor internal maupun eksternal.

Lantas benarkah 1 lot saham BCA hari ini seperti di atas? Simak penjelasan yang dihimpun IDX Channel dari berbagai sumber tepercaya.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) merupakan bank swasta terbesar di Indonesia berdasarkan aset dan nilai pasar. Saham BCA dikenal dengan kode BBCA dan telah menunjukkan kinerja yang mengesankan di Bursa Efek Indonesia.

Saham BBCA memiliki kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia, mencapai Rp1.128 triliun per 12 Juni 2023. Hal ini mencerminkan stabilitas dan risiko investasi yang terukur.

BCA juga memiliki beberapa anak perusahaan dengan berbagai spesialisasi, seperti PT BCA Finance, PT BCA Finance Limited, PT Bank BCA Syariah, PT BCA Sekuritas, PT Asuransi Umum BCA, dan PT Central Capital Ventura (CCV).

Intip 1 Lot Saham BCA Hari Ini. (FOTO: MNC MEDIA)

Dalam dunia investasi, pergerakan harga saham dapat memberikan gambaran penting tentang kesehatan dan kinerja suatu perusahaan. Hari ini, kita akan membahas perkembangan terkini dari saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), salah satu bank terkemuka di Indonesia. Dengan laporan kinerja semester I 2024 yang akan diumumkan segera, harga saham BCA menunjukkan beberapa fluktuasi yang menarik untuk dicermati. Mari kita telaah apa yang terjadi di pasar saham hari ini dan bagaimana perkembangan terbaru ini dapat mempengaruhi keputusan investasi kamu.

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Memiliki saham berarti kamu memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut, dan dengan demikian, kamu berhak atas sebagian dari laba perusahaan, biasanya dalam bentuk dividen. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual saham di pasar saham.

Mengenal Pentingnya Saham untuk Masa Depan Finansial

Investasi saham adalah salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan kekayaan jangka panjang. Dengan berinvestasi di saham, kamu memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya seperti tabungan atau deposito. Saham juga dapat menjadi sarana untuk mempersiapkan masa depan finansialmu, seperti pensiun atau pendidikan anak. Namun, penting untuk memahami bahwa investasi saham juga memiliki risiko, dan hasilnya bisa bervariasi tergantung pada kinerja perusahaan dan kondisi pasar.

Semua tentang Bank BCA

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) adalah salah satu bank terbesar dan terkemuka di Indonesia. BCA terkenal dengan layanan perbankan yang komprehensif, termasuk fasilitas kredit, transaksi perbankan, serta layanan internet dan mobile banking. Per akhir Juni 2024, BCA melayani lebih dari 37 juta rekening nasabah dan memproses sekitar 95 juta transaksi setiap hari. Dengan lebih dari 1.259 kantor cabang dan 19.163 ATM, BCA menawarkan kemudahan akses bagi nasabahnya. Visi BCA adalah menjadi bank pilihan utama yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia.

Harga Saham BCA Hari Ini

Pada hari Jumat, 26 Juli 2024, harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalami sedikit kenaikan. Harga saham BCA tercatat pada level Rp 10.325,00, meningkat sebesar Rp 25,00 atau sekitar 0,24% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya. Kenaikan ini mencerminkan minat positif investor terhadap saham BCA di pasar, meskipun perubahan harga tersebut relatif kecil. Pergerakan harga hari ini menjadi salah satu indikasi dari respons pasar menjelang pengumuman laporan kinerja yang akan datang, yang tentunya akan memberikan gambaran lebih lanjut mengenai kesehatan finansial dan prospek pertumbuhan BCA.

Namun, pada Rabu (24/7), harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalami sedikit penurunan. Saham BBCA melemah 0,49% menjadi Rp 10.125 per saham pada sesi perdagangan pagi. Harga saham BBCA tercatat turun 0,49% pada penutupan sesi pertama. Pada penutupan hari ini, harga saham BCA berada di level Rp 10.175. Sejak awal perdagangan, saham BBCA telah berada di zona merah, dengan harga terendah mencapai Rp 10.100 per saham.

Volume saham yang diperdagangkan mencapai 8,03 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp 81,45 miliar. Frekuensi perdagangan saham BBCA mencapai 3.453 kali, sementara kapitalisasi pasar BBCA berada di angka Rp 1.248,16 triliun. Meski saat ini saham BBCA sedang mengalami penurunan, secara tahunan saham BBCA mencatatkan kenaikan 11,88%. Dalam periode lima tahun terakhir, BBCA masih mencatatkan kenaikan 84,09%.

Perkembangan Saham BCA Tahun 2024

Tahun 2024 menjadi tahun yang menarik bagi saham BBCA. Dalam laporan keuangan kuartal I 2024, BBCA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 12,9 triliun, meningkat 11,7% secara tahunan. Penyaluran kredit BCA juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, mencapai Rp 835,7 triliun dengan kenaikan 17,1% yoy. Rasio kredit bermasalah (NPL) berada di level 1,9%, menandakan kualitas kredit yang baik.

Selama semester I 2024, BCA membukukan laba bersih Rp 24,2 triliun, meningkat 34% yoy. Meskipun total kredit naik 9% yoy menjadi Rp 735,9 triliun, pertumbuhan ini menunjukkan bahwa BBCA tetap berada di jalur yang positif dalam hal kinerja keuangan dan ekspansi kredit. BCA juga berhasil mengatasi tantangan pasar dengan baik, berfokus pada pertumbuhan kredit sambil menjaga kualitas kredit.

Tips dan Trik Investasi Saham

Bagi kamu yang ingin memulai investasi saham, terdapat beberapa tips dan trik yang bisa kamu terapkan. Hal ini berguna demi kesuksesan investasimu. Berikut tips dan triknya:

Harga saham BBCA hari ini menunjukkan sedikit penurunan, namun secara keseluruhan, saham ini masih menunjukkan kinerja yang positif dari waktu ke waktu. Dengan pertumbuhan laba dan penyaluran kredit yang signifikan, BCA tetap menjadi pilihan investasi yang menarik. Namun, seperti halnya investasi saham lainnya, penting untuk melakukan riset yang mendalam, diversifikasi portofolio, dan memahami risiko yang terlibat. Dengan strategi yang tepat, kamu dapat memanfaatkan peluang investasi ini untuk mencapai tujuan finansial kamu.

Beli Saham AS dengan Aplikasi Reku, Yuk!

Gunakan aplikasi Reku untuk beli saham AS dengan cara instan. Terdapat lebih dari 500 pilihan saham AS di Reku. Aplikasi ini memungkinkan investor untuk membeli saham AS secara online dengan aman karena telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Langkah-langkah Membeli Saham AS di Reku

Jakarta, 12 November 2024 – PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) (“Perseroan”) memutuskan pembagian dividen interim tunai seiring dengan komitmen Perseroan untuk senantiasa memberikan nilai tambah kepada segenap pemegang saham. Keputusan tersebut ditopang oleh tren pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan hingga triwulan III tahun 2024. Selain itu, pembagian dividen interim tunai juga telah mempertimbangkan posisi permodalan yang kokoh, likuiditas yang memadai, pengembangan bisnis Perseroan maupun entitas anak, serta investasi pada teknologi agar mampu bersaing pada era digital saat ini.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 14 Maret 2024 (“RUPS Tahunan”) telah memutuskan memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk membayar dividen interim untuk tahun buku 2024, jika keadaan keuangan Perseroan memungkinkan serta dengan memperhatikan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sehubungan dengan kuasa dan kewenangan yang diberikan oleh RUPS Tahunan Perseroan tersebut, Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan akan melaksanakan pembagian dividen interim tunai sebesar Rp50,00 (lima puluh rupiah) per saham untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024, sehingga total dividen interim tunai yang akan dibayarkan adalah sebesar Rp6.163.752.500.000,00 (enam triliun seratus enam puluh tiga miliar tujuh ratus lima puluh dua juta lima ratus ribu rupiah). Nilai total dividen interim tunai tersebut meningkat 18% dibandingkan dividen interim yang dibayarkan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.

“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan segenap pemegang saham, sehingga Perseroan mampu membukukan kinerja positif hingga sembilan bulan pertama tahun 2024. Total kredit BCA tumbuh solid di seluruh segmen menjadi Rp877 triliun per September 2024, atau naik 14,5% YoY. Pencapaian ini menjadi bentuk komitmen kami untuk senantiasa mendukung perekonomian nasional. Kami juga mencatat peningkatan transaksi perbankan secara konsisten, seiring investasi berkesinambungan dalam memperkuat ekosistem hybrid banking. Likuiditas dan permodalan Perseroan juga tetap terjaga pada level yang memadai. Pembagian dividen interim tunai ini menunjukkan komitmen Perseroan untuk terus menjalankan bisnis dengan sebaik-baiknya, guna memberikan nilai tambah yang berkelanjutan kepada para pemegang saham,” ujar Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA.

Penyaluran pembiayaan BCA per September 2024 ditopang kredit korporasi yang menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu naik 15,9% YoY mencapai Rp395,9 triliun. Sementara itu, kredit komersial tumbuh 11,8% YoY mencapai Rp135,3 triliun, dan kredit UKM naik 14,2% YoY mencapai Rp120,1 triliun. Kredit konsumer tumbuh 13,1% YoY menjadi Rp216,5 triliun, terutama ditopang oleh kenaikan KPR dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). Sehubungan dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, portofolio BCA tumbuh 10,7% YoY menjadi Rp214 triliun, atau berkontribusi hingga 24,3% dari total portofolio pembiayaan.

Adapun jadwal pembagian dividen interim tunai untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 adalah sebagai berikut:

Pengumuman di Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan

Akhir Periode Perdagangan Saham Dengan Hak Dividen Interim

● Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi

Awal Periode Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen Interim

● Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi

Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak atas Dividen Interim (Record Date)

Tanggal Pembayaran Dividen Interim Tunai Tahun Buku 2024

Dividen interim tunai ini akan diperhitungkan dalam dividen final untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024, yang akan dibagikan setelah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang akan diselenggarakan pada tahun 2025.

BCA Bagikan Dividen Interim Tunai Rp50,00 per Saham - PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) memutuskan untuk membagikan dividen interim tunai sebesar Rp50,00 (lima puluh rupiah) per saham seiring dengan komitmen Perseroan untuk senantiasa memberikan nilai tambah serta dana tunai dalam bentuk dividen kepada segenap pemegang saham. Keputusan tersebut ditopang oleh tren pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan hingga triwulan III tahun 2024. Selain itu, pembagian dividen interim tunai juga telah mempertimbangkan posisi permodalan yang kokoh, likuiditas yang memadai, pengembangan bisnis Perseroan maupun entitas anak, serta investasi pada teknologi agar mampu bersaing pada era digital saat ini.

Tentang PT Bank Central Asia Tbk (per 30 September 2024)

BCA merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang fokus pada bisnis perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas kredit dan solusi keuangan bagi segmen korporasi, komersial, UKM, dan konsumer. Per akhir September 2024, BCA melayani lebih dari 40 juta rekening nasabah dan memproses sekitar 97 juta transaksi setiap hari, didukung 1.257 kantor cabang, 19.439 ATM, serta layanan internet & mobile banking dan contact center Halo BCA yang dapat diakses 24 jam. Kehadiran BCA didukung sejumlah entitas anak yang berfokus pada pembiayaan kendaraan, perbankan syariah, sekuritas, asuransi umum dan jiwa, perbankan digital, pengiriman uang, dan pemodal ventura. BCA berkomitmen membangun relasi jangka panjang dengan nasabah, mengutamakan kepentingan bersama, dan menciptakan dampak positif pada masyarakat. Dengan lebih dari 27.000 karyawan, visi BCA adalah menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.

PT BANK CENTRAL ASIA TBK Group Corporate Communication and Social Responsibility - CSR Corporate Communication

Alamat : Jl. MH Thamrin No. 1 Menara BCA Lt. 22 Jakarta Pusat 10310 Telepon : (021) 2358-8000 Fax : (021) 2358-8339 E-mail : [email protected]

Share biar yang lain tahu

Jakarta (ANTARA) - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memutuskan pembagian dividen interim tunai sebesar Rp50 per saham untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024.

Sehubungan dengan kuasa dan kewenangan yang diberikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Perseroan, total dividen interim tunai yang akan dibayarkan adalah sebesar Rp6.163.752.500.000,00.

"Keputusan tersebut ditopang oleh tren pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan hingga triwulan III tahun 2024. Selain itu, pembagian dividen interim tunai juga telah mempertimbangkan posisi permodalan yang kokoh, likuiditas yang memadai, pengembangan bisnis Perseroan maupun entitas anak, serta investasi pada teknologi agar mampu bersaing pada era digital saat ini,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Selasa.

Nilai total dividen interim tunai tersebut meningkat 18 persen dibandingkan dividen interim yang dibayarkan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.

Pembagian dividen interim tunai untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 mengikuti tahapan yang sudah ditentukan, yaitu pengumuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan situs web Perseroan tercatat pada tanggal 12 November 2024.

Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen interim (cum dividen) untuk pasar reguler dan pasar negosiasi dilakukan pada 20 November 2024, sementara untuk pasar tunai pada 22 November 2024.

Awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen interim (ex dividen) untuk pasar reguler dan pasar negosiasi dilaksanakan pada 21 November 2024, sementara untuk pasar tunai pada 25 November 2024.

Kemudian, tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen interim (record date) tercatat pada 22 November 2024.

Tanggal pembayaran dividen interim tunai tahun buku 2024 yang dilaksanakan pada 11 Desember 2024.

Dividen interim tunai ini akan diperhitungkan dalam dividen final untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024, yang akan dibagikan setelah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang akan diselenggarakan pada 2025.

Lebih lanjut, Jahja mengapresiasi kepercayaan para pemegang saham sehingga perseroan dapat membukukan kinerja positif hingga sembilan bulan pertama tahun 2024.

Adapun total kredit BCA tumbuh di seluruh segmen menjadi Rp877 triliun per September 2024, atau naik 14,5 persen secara tahunan (yoy).

"Pencapaian ini menjadi bentuk komitmen kami untuk senantiasa mendukung perekonomian nasional. Kami juga mencatat peningkatan transaksi perbankan secara konsisten, seiring investasi berkesinambungan dalam memperkuat ekosistem hybrid banking," jelas Jahja.

Likuiditas dan permodalan BCA juga terjaga pada level yang memadai. Pembagian dividen interim tunai ini menunjukkan komitmen perseroan untuk terus menjalankan bisnis dengan baik guna memberikan nilai tambah yang berkelanjutan kepada para pemegang saham.

Sementara, penyaluran pembiayaan BCA per September 2024 ditopang kredit korporasi yang menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu naik 15,9 persen (yoy) mencapai Rp395,9 triliun.

Kemudian kredit komersial tumbuh 11,8 persen (yoy) mencapai Rp135,3 triliun, dan kredit UKM naik 14,2 persen (yoy) mencapai Rp120,1 triliun.

Kredit konsumer tumbuh 13,1 persen (yoy) menjadi Rp216,5 triliun, terutama ditopang oleh kenaikan KPR dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).

Sehubungan dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, portofolio BCA tumbuh 10,7 (yoy) menjadi Rp214 triliun, atau berkontribusi hingga 24,3 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca juga: Erick Thohir optimistis dividen Rp90 triliun dapat tercapaiBaca juga: BCA sebut pembiayaan paylater tumbuh 169 persen pada kuartal III 2024Baca juga: BCA dukung rencana OJK gunakan medsos jadi indikator penilaian kredit

Pewarta: Bayu SaputraEditor: Faisal Yunianto Copyright © ANTARA 2024

Bisnis.com, TABANAN — PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) akan membagikan dividen interim senilai Rp42,5 per saham atau setara Rp5,23 triliun pada Desember 2023 kepada pemegang saham. Seberapa menarik saham BBCA bagi investor yang mengincar dividen atau dividend hunter?

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan secara momentum, sebetulnya tebaran dividen ini cukup menarik.

"Apalagi kekhawatiran pasar keuangan global terkait suku bunga The Fed sudah mulai mereda, sehingga asing juga mulai masuk. Hal ini berpotensi mngerek harga saham-saham big caps, termasuk BBCA," katanya kepada Bisnis pada Kamis (23/11/2023).

Selain itu, secara sentimen, menjelang Pemilu 2024, saham-saham big caps seperti BBCA juga cenderung diuntungkan.

Namun, secara rasio pembagian, dividen interim tersebut memiliki dividend yield sekitar 0,4%. Angka tersebut masih jauh di bawah suku bunga deposito bank. "Sehingga bagi dividend hunter masih kurang menarik," kata Fajar.

Sebelumnya, analis Reliance Sekuritas Lukman Hakim mengatakan pembagian dividen interim pada dasarnya dapat meningkatkan appetite investor untuk berinvestasi di pasar saham Indonesia.

“Hal tersebut dapat meningkatkan capital inflow maupun transaksi di pasar saham Indonesia,” kata Lukman.

Ia mengatakan mulai ramainya pembagian dividen interim pada semester II/2023 menjadi keuntungan bagi para pelaku pasar yang menerapkan strategi jangka panjang, dengan memanfaatkan adanya pembagian dividen interim.

“Sementara itu, investor jangka pendek juga dapat memanfaatkan momentum ini dengan memperhatikan dividend yield,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, BCA memutuskan untuk membagikan dividen interim senilai Rp42,5 per saham dari kinerja keuangan per September 2023. Emiten Grup Djarum milik konglomerat Keluarga Hartono tersebut telah membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp36,4 triliun per September 2023, naik 25,8% secara tahunan (year on year/yoy).

BCA memiliki jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 123,275 miliar saham sehingga total dividen yang diberikan mencapai Rp5,23 triliun.

Nilai tebaran dividen interim itu naik 21,4% dibandingkan tebaran pada 2022 sebesar Rp35 per saham atau dengan nilai Rp4,31 triliun.

Adapun, Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan ada sejumlah pertimbangan BCA dalam memberikan dividen interim dengan nilai tersebut. "Pertimbangannya kami ingin memberi nilai tambah, dilihat juga dengan beberapa hal terkait kinerja perusahaan serta dari pencadangan dana," katanya setelah acara Sosialisasi Green Sukuk ST011 & Penanaman Pohon Bakti BCA pada Kamis (23/11/2023) di Bali.

Selain itu, BCA mempertimbangkan kondisi ekonomi baik domestik maupun global. "Ke depan sangat chalangging bagi Indonesia, karen Indonesia tidak berdiri sendiri, ada faktor geopolitik hingga kebijakan Fed Fund Rate yang memengaruhi. Itu akan dikaji dari sisi makro ekonomi," ujar Hera.

Sementara, berdasarkan catatan Bisnis, BCA tidak pernah absen membagikan dividen interim kepada para pemegang saham sejak 2004. BCA menjadi salah satu perusahaan yang dikenal royal membagikan keuntungan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen. Rekam jejak itu membuat saham BBCA menjadi salah satu anggota indeks IDX High Dividend 20.

BCA biasanya membagikan dividen sebanyak dua kali untuk satu periode tahun buku keuangan sejak 2004. Pertama, perseroan membagikan dalam bentuk dividen interim yang biasanya diumumkan pada rentang September hingga Desember. Kedua, BBCA membagikan dividen final yang diputuskan melalui rapat umum pemegang saham tahunan.

Harga diatas berlaku pada 5 Desember 2022. Perlu kamu ketahui bahwa harga saham berubah setiap harinya, sehingga harga 1 lotnya juga akan ikut berubah.

Berdasarkan harga per lembar di atas, maka perhitungan 1 lot saham BCA yaitu : 8.775 x 100 lembar = Rp 877.500.

Jika kamu ingin membeli 2 lot, dikalikan 200, 3 lot dikalikan 300, dan seterusnya.

Lot Saham BCA Hari Ini

Memahami data historis harga saham sangat penting bagi investor. Berikut adalah beberapa poin penting terkait pergerakan harga saham BBCA dari tahun ke tahun:

Pergerakan Saham BBCA Terbaru

Harga saham BBCA terus menunjukkan fluktuasi dalam beberapa bulan terakhir. Hingga akhir tahun lalu, harga saham BBCA dibuka dan ditutup pada level Rp8.700 per saham, dengan volume perdagangan mencapai 87,59 juta saham, mengalami penurunan sebesar 0,57%.

Fluktuasi harga saham BBCA menunjukkan ketidakpastian dan volatilitas pasar. Investor perlu terus memantau pergerakan harga saham dan mempertimbangkan faktor-faktor yang memengaruhi pasar untuk membuat keputusan investasi yang tepat.

Itulah penjelasan 1 lot saham BCA hari ini. Semoga informasi ini berguna dan bermanfaat bagi Anda. (MYY)

Saham Bank Central Asia (BBCA) turun ke zona merah mengekor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berada di zona merah. IHSG pagi tadi berada di level 7.200-an

Berdasarkan data RTI, Senin (11/11/2024), pukul 09.10 WIB perdagangan IHSG dibuka di level 7.262,82, melemah 24 poin atau 0,33%. IHSG bergerak di level tertinggi 7.287,25 dan level terendah 7.255,73.

Melansir Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BBCA hari ini dibuka melemah ke level Rp 9.900 dimana sebelumnya harga saham BBCA berada di angka Rp 10.075.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelemahan ini dinilai karena adanya pengaruh faktor ekonomi makro global dan domestik yang memengaruhi adanya sentiman investor terhadap saham bank raksasa di Indonesia.

Pasalnya tak hanya BBCA yang anjlok, tapi juga semua saham bank plat merah seperti Bank Nasional Indonesia (BBNI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan Bank Mandiri (BMRI) ikut melemah di hari ini.

Fluktuasi atau pergerakan saham BBCA hari ini diprediksi bergerak di kisaran angka Rp 9.800 - Rp 10.950. Sedakan selama 2024 saham BBCA bergerak di angka Rp 8.675 - Rp 10.950.

Sebagai informasi, pada kuartal III 2024 Bank Central Asia berhasil catatkan laba bersih sebesar Rp 41,1 triliun dimana angka ini tumbuh 12,8% dari tahun sebelumnya pada periode yang sama . Laba per saham juga ikut naik 16,16% menjadi Rp 115.000.

Demikian informasi terkait harga saham BBCA hari ini, semoga bermanfaat ya detikers!

Lihat juga video: Pengaruh Pemilihan Umum Amerika Serikat Terhadap Pasar

[Gambas:Video 20detik]